الجمعة، 11 يناير 2013

INTERAKSI OBAT GOL ANTIHIPERTENSI

ANTI HIPERTENSI

  

 BY:

KELOMPOK 7
Novalina Sinurat
Bettika Manik
Febrin B Malau
Gustiani Syafitri
Dewi Sri Hartati

Pengertian
       Hipertensi atau Darah Tinggi adalah :  
       Keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal. Tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit degeneratif. Umumnya tekanan darah bertambah secara perlahan dengan bertambahnya umur. 
            Risiko untuk menderita hipertensi pada populasi ≥ 55 tahun yang tadinya tekanan darahnya normal adalah 90%.Kebanyakan pasien mempunyai tekanan darah prehipertensi sebelum mereka didiagnosis dengan hipertensi, dan kebanyakan diagnosis hipertensi terjadi pada umur diantara dekade ketiga dan dekade kelima sampai dengan umur 55 tahun, laki-laki lebih banyak menderita hipertensi dibanding perempuan. Dari umur 55 s/d 74 tahun, sedikit lebih banyak perempuan dibanding laki-laki yang menderita hipertensi. Pada populasi lansia (umur ≥ 60 tahun), prevalensi untuk hipertensi sebesar 65.4 %. 

 obat antihipertensi

a. Diuretik
       —Obat-obatan jenis diuretik bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (lewat kencing) sehingga volume cairan ditubuh berkurang yang mengakibatkan daya pompa jantung menjadi lebih ringan.
       Contoh obatannya adalah Hidroklorotiazid.
b. Penghambat Simpatetik
      Golongan obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas saraf simpatis (saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas ).
       Contoh obatnya adalah : Metildopa, Klonidin dan Reserpin.
c. Betabloker
Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui penurunan daya pompa jantung. Jenis betabloker tidak dianjurkan pada penderita yang telah diketahui mengidap gangguan pernapasan seperti asma bronkial.
     Contoh obatnya adalah : Metoprolol, Propranolol dan Atenolol. Pada penderita diabetes melitus harus hati-hati, karena dapat menutupi gejala hipoglikemia (kondisi dimana kadar gula dalam darah turun menjadi sangat rendah yang bisa berakibat bahaya bagi penderitanya).Pada orang tua terdapat gejala bronkospasme (penyempitan saluran pernapasan) sehingga pemberian obat harus hati-hati
 
d. Vasodilator
       —Obat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi otot polos (otot pembuluh darah). 
    Yang termasuk dalam golongan ini adalah : Prasosin, Hidralasin. Efek samping yang kemungkinan akan terjadi dari pemberian obat ini adalah : sakit kepala dan pusing.
e. ACE inhibitor
Cara kerja obat golongan ini adalah menghambat pembentukan zat Angiotensin II (zat yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah). 
Contoh obat yang termasuk golongan ini adalah Kaptopril. Efek samping yang mungkin timbul adalah : batuk kering, pusing, sakit kepala dan lemas.
 
f. Penghambat Reseptor Angiotensin II
Cara kerja obat ini adalah dengan menghalangi penempelan zat Angiotensin II pada reseptornya yang mengakibatkan ringannya daya pompa jantung.
 Obat-obatan yang termasuk dalam golongan ini adalah Valsartan (Diovan). Efek samping yang mungkin timbul adalah : sakit kepala, pusing, lemas dan mual.
 
g. Antagonis kalsium
Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara menghambat kontraksi jantung (kontraktilitas). 
Yang termasuk golongan obat ini adalah : Nifedipin, Diltiasem dan Verapamil. Efek samping yang mungkin timbul adalah : sembelit, pusing, sakit kepala dan muntah. Dengan pengobatan dan kontrol yang teratur, serta menghindari faktor resiko terjadinya hipertensi, maka angka kematian akibat penyakit ini bisa ditekan.
 
 

 

^INTERAKSI OBAT-OBAT HIPERTENSI^
Interaksi antara :
Efek
Sifat
Obat tekanan
darah tinggi
(semua)

Amfetamin
Obat tekanan darah tinggi mungkin dilawan,akibatnya tekanan darah tidak terkendali dengan baik
Antagonis
Obat angina jantung
(ISDN,nitrogliserin,
dipiridamol,transmukosal)
Tekanan darah turun menjadi terlalu rendah,akibatnya terjadi hipotensi postural dengan disertai gejala : pusing,lemas,pingsan,penurunan tekanan darah yang daat menyebabkan kejang atau syok

Anti aritmika jantung (Kinidin,disopiramid,
prokainamid)
Tekanan darah turun menjadi terlalu rendah,akibatnya terjadi hipotensi postural dengan disertai gejala : pusing,lemas,pingsan,penurunan tekanan darah yang daat menyebabkan kejang atau syok

Antipsikotika (Fenotiazin,haloperidol,
loksapin,Klorprotiksen)
Tekanan darah turun menjadi terlalu rendah,akibatnya terjadi hipotensi postural dengan disertai gejala : pusing,lemas,pingsan,penurunan tekanan darah yang daat menyebabkan kejang atau syok

Obat asma (Gol.Efinefrin)
(Efinefrin,terbutalin,albuterol,
isoproterenol)
Obat tekanan darah tinggi mungkin dilawan,akibatnya tekanan darah tidak terkendali dengan baik
Antagonis
Obat flu dan batuk yang mengandung pelega hidung (Efedrin,fenilpropanolamin,
oksimetazolin,fenilefrin)
Obat tekanan darah tinggi mungkin dilawan,akibatnya tekanan darah tidak terkendali dengan baik
Antagonis
Pil pelansing yang mengandung fenilpropanolamin (anorexin,Appedrine,Acyds,
Dex-A-Diet II,Dexatrim,
Vita slim,Diet gard)
Obat tekanan darah tinggi mungkin dilawan,akibatnya tekanan darah tidak terkendali dengan baik
Antagonis
Metilfenidat (Ritalin)
Obat tekanan darah tinggi mungkin dilawan,akibatnya tekanan darah tidak terkendali dengan baik
Antagonis
Pemblok beta
(Atenolol,Propanolol,Timolol,
Metoprolol,Nadolol,Pindolol)
Alkohol (bir,minuman keras,anggur,dll)
Tekanan darah turun menjadi terlalu rendah,akibatnya terjadi hipotensi postural dengan disertai gejala : pusing,lemas,pingsan,penurunan tekanan darah yang daat menyebabkan kejang atau syok

Amfetamin
Obat tekanan darah tinggi mungkin dilawan,akibatnya tekanan darah tidak terkendali dengan baik.Kombinasi ini  dapat pula menimbulkan bahaya yang bertentangan akibat kenaikan tekanan darah dengan gejala seperti :demam,sakit kepala,dan gangguan penglihatan
Antagonis
Antasida
Efek obat pemblok beta dapat berkurang akibatnya yang ditangani dengan pemblok beta mungkin tidak terkendali dengan baik

Anti depresan (Jenis IMAO)
(Pargyline,isokarbosaksid,
fenelzin,Tranilsipromin)
Kombinasi ini dapat meningkatkan tekanan darah dengan cukup berarti.Gejala yang dilaporkan berupa denyut jantung tidak teratur,demam,sakit kepala,dan gangguan penglihatan

Barbiturat (Fenobarbital,Luminal,
Nembutal)
Efek obat pemblok beta dapat berkurang akibatnya yang ditangani dengan pemblok beta mungkin tidak terkendali dengan baik

Obat jantung pemblok
kalsium (Verapamil,Diltiazem,
Nifedipin)
Kombinasi ini dapat merugikan jantung.Bila kedua obat diberikan secara bersamaan kepada pasien,dokter  harus memantau secara hati-hati efek obat pada pasien

Simetidin
(Tagamet)
Efek pemblok beta dapat meningkat sehingga timbul gejala brakikardia,lelah,aritmia jantung,dan sulit bernafas

Klonidin
(Catapres,Combipres)
Kombinasi ini dapat menimbulkan kembali kenaikan tekanan darah. Hal ini dapat terjadi jika pemberian klonidin mendadak dihentikan-timbul gejala  berbahaya akibat tekanan darh tinggi

Obat diabetes (tolbutamida,tolazamida,
klorpropamida)
Kombinasi ini dapat meningkatkan atau menurunkan efek obat diabetes,akibatnya kadar gula darah dapat turun terlalu rendah (hipoglikemia) dan terlalu tinggi(hiperglikemia)

Vasodilator
(Arlidin,Ethaquin,
Cyclospasmol,Papaverine,Therapav,Vasodilan)
Kombinasi ini dapat menyebabkan tekanan darah turun terlalu rendah sehingga terjadi hipotensi postural disertai gejala pusing,lemas,pingsan,kejang atau syok.

Kaptopril (Capoten)
Diuretika (Spironolakton,asam etakrinat,amilorid,
hidroklortiazida,
furosemida,Triamteren)
Penurunan tekanan darah yang parah akibatnya terjadi pusig,lemas,dan pingsan;mugkin kejang atau syok

Tambahan Kalium
(K-Lyte,Kaon,Klotrix)
Meningkatkan kadar kalium dalam tubuh sehingga timbul gejala bradikardia,lumpuh,dan aritmia jantung.

Diuretika
(Spironolakton,asam etakrinat,amilorid,
hidroklortiazida,
furosemida,
Triamteren)
Litium
(Eskalith,Lithane,
Lithobid)
Efek litium dapat meningkat akibatnya timbul efek samping yang merugikan karena kebanyakan litium

Klonidin
Levodopa (Dopar,Sinemet,
Larodopa)
Efek  Levodopa dapat berkurang,sehingga penyakitnya mungkin tidak terkendali dengan baik

Guanetidin (Esimil,Ismelin)
Haloperidol (Haldol)
Efek Guanetidin dapat meningkat akibatnya tekanan darah tidak dapa terkendali.

Metildopa (Aldoclor,Aldomet,Aldoril)
Haloperidol (Haldol)
Efek Haloperidol dapat meningkat. Kombinasi ini dapat menyebabkan tekanan darah turun terlalu rendah.

  

Daftar Pustaka

Harkness,R.(1984).Interaksi Obat.Bandung:Penerbit ITB.Halaman163-193.

Tjay, T.H. dan K. Rahardja. 2008. Obat-obat Penting Khasiat Penggunaan dan Efek-efek Sampingnya. Jakarta: PT Elex Media Computindo.