ANTI HIPERTENSI
BY:
KELOMPOK 7
Novalina
Sinurat
Bettika
Manik
Febrin B Malau
Gustiani
Syafitri
Dewi Sri
Hartati
Pengertian
Hipertensi atau Darah Tinggi adalah :
Keadaan dimana
seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal. Tekanan darah
tinggi merupakan salah satu penyakit degeneratif. Umumnya tekanan darah bertambah secara perlahan dengan
bertambahnya umur.
Risiko untuk menderita hipertensi pada
populasi ≥ 55 tahun yang tadinya tekanan darahnya normal adalah 90%.Kebanyakan pasien mempunyai tekanan darah
prehipertensi sebelum mereka didiagnosis dengan hipertensi, dan kebanyakan
diagnosis hipertensi terjadi pada umur diantara dekade ketiga dan dekade kelima sampai dengan umur 55 tahun, laki-laki lebih banyak menderita hipertensi dibanding perempuan. Dari
umur 55 s/d 74 tahun, sedikit lebih banyak perempuan dibanding laki-laki yang
menderita hipertensi. Pada populasi lansia (umur ≥ 60 tahun), prevalensi untuk
hipertensi sebesar 65.4 %.
obat antihipertensi
a. Diuretik
Obat-obatan
jenis diuretik bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (lewat
kencing) sehingga volume cairan ditubuh berkurang yang mengakibatkan daya pompa
jantung menjadi lebih ringan.
Contoh obatannya adalah Hidroklorotiazid.
b. Penghambat Simpatetik
Golongan
obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas saraf simpatis (saraf yang bekerja
pada saat
kita beraktivitas ).
Contoh obatnya adalah : Metildopa, Klonidin dan
Reserpin.
c. Betabloker
Mekanisme
kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui penurunan daya pompa
jantung. Jenis betabloker tidak dianjurkan pada penderita yang
telah diketahui mengidap gangguan pernapasan seperti asma bronkial.
Contoh obatnya adalah : Metoprolol, Propranolol dan Atenolol. Pada penderita
diabetes melitus harus hati-hati, karena dapat menutupi gejala hipoglikemia
(kondisi
dimana kadar gula dalam darah turun menjadi sangat rendah yang bisa
berakibat bahaya bagi penderitanya).Pada orang tua terdapat gejala
bronkospasme (penyempitan saluran pernapasan) sehingga pemberian obat harus
hati-hati.
d. Vasodilator
Obat
golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi otot polos (otot pembuluh darah).
Yang
termasuk dalam golongan ini adalah : Prasosin, Hidralasin. Efek samping
yang
kemungkinan akan terjadi dari pemberian obat ini adalah : sakit kepala dan pusing.
e. ACE inhibitor
Cara kerja
obat golongan ini adalah menghambat pembentukan zat Angiotensin II (zat yang dapat
menyebabkan peningkatan tekanan darah).
Contoh obat yang termasuk
golongan ini adalah Kaptopril. Efek samping yang mungkin timbul
adalah : batuk kering, pusing, sakit kepala dan lemas.
f. Penghambat Reseptor Angiotensin II
Cara kerja
obat ini adalah dengan menghalangi penempelan zat Angiotensin II pada
reseptornya yang mengakibatkan ringannya daya pompa jantung.
Obat-obatan yang termasuk dalam golongan ini adalah Valsartan (Diovan). Efek samping
yang mungkin timbul adalah : sakit kepala, pusing, lemas dan mual.
g. Antagonis kalsium
Golongan
obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara menghambat
kontraksi jantung (kontraktilitas).
Yang termasuk golongan obat ini
adalah : Nifedipin, Diltiasem dan Verapamil. Efek samping yang mungkin timbul adalah :
sembelit, pusing, sakit kepala dan muntah. Dengan pengobatan dan kontrol yang
teratur, serta menghindari faktor resiko terjadinya hipertensi, maka angka kematian
akibat penyakit ini bisa ditekan.
^INTERAKSI OBAT-OBAT HIPERTENSI^
|
|||
Interaksi antara :
|
Efek
|
Sifat
|
|
Obat
tekanan
darah
tinggi
(semua)
|
Amfetamin
|
Obat tekanan darah tinggi
mungkin dilawan,akibatnya tekanan darah tidak terkendali dengan baik
|
Antagonis
|
Obat angina jantung
(ISDN,nitrogliserin,
dipiridamol,transmukosal)
|
Tekanan darah turun menjadi
terlalu rendah,akibatnya terjadi hipotensi postural dengan disertai gejala :
pusing,lemas,pingsan,penurunan tekanan darah yang daat menyebabkan kejang
atau syok
|
|
|
Anti aritmika jantung
(Kinidin,disopiramid,
prokainamid)
|
Tekanan darah turun menjadi
terlalu rendah,akibatnya terjadi hipotensi postural dengan disertai gejala :
pusing,lemas,pingsan,penurunan tekanan darah yang daat menyebabkan kejang
atau syok
|
|
|
Antipsikotika (Fenotiazin,haloperidol,
loksapin,Klorprotiksen)
|
Tekanan darah turun menjadi
terlalu rendah,akibatnya terjadi hipotensi postural dengan disertai gejala :
pusing,lemas,pingsan,penurunan tekanan darah yang daat menyebabkan kejang
atau syok
|
|
|
Obat asma (Gol.Efinefrin)
(Efinefrin,terbutalin,albuterol,
isoproterenol)
|
Obat tekanan darah tinggi
mungkin dilawan,akibatnya tekanan darah tidak terkendali dengan baik
|
Antagonis
|
|
Obat flu dan batuk yang
mengandung pelega hidung (Efedrin,fenilpropanolamin,
oksimetazolin,fenilefrin)
|
Obat tekanan darah tinggi
mungkin dilawan,akibatnya tekanan darah tidak terkendali dengan baik
|
Antagonis
|
|
Pil pelansing yang
mengandung fenilpropanolamin (anorexin,Appedrine,Acyds,
Dex-A-Diet II,Dexatrim,
Vita slim,Diet gard)
|
Obat tekanan darah tinggi
mungkin dilawan,akibatnya tekanan darah tidak terkendali dengan baik
|
Antagonis
|
|
Metilfenidat (Ritalin)
|
Obat tekanan darah tinggi
mungkin dilawan,akibatnya tekanan darah tidak terkendali dengan baik
|
Antagonis
|
|
Pemblok
beta
(Atenolol,Propanolol,Timolol,
Metoprolol,Nadolol,Pindolol)
|
Alkohol (bir,minuman
keras,anggur,dll)
|
Tekanan darah turun menjadi
terlalu rendah,akibatnya terjadi hipotensi postural dengan disertai gejala :
pusing,lemas,pingsan,penurunan tekanan darah yang daat menyebabkan kejang
atau syok
|
|
Amfetamin
|
Obat tekanan darah tinggi
mungkin dilawan,akibatnya tekanan darah tidak terkendali dengan
baik.Kombinasi ini dapat pula
menimbulkan bahaya yang bertentangan akibat kenaikan tekanan darah dengan
gejala seperti :demam,sakit
kepala,dan gangguan penglihatan
|
Antagonis
|
|
Antasida
|
Efek obat pemblok beta
dapat berkurang akibatnya yang ditangani dengan pemblok beta mungkin tidak
terkendali dengan baik
|
|
|
Anti depresan (Jenis IMAO)
(Pargyline,isokarbosaksid,
fenelzin,Tranilsipromin)
|
Kombinasi ini dapat
meningkatkan tekanan darah dengan cukup berarti.Gejala yang dilaporkan berupa
denyut jantung tidak teratur,demam,sakit kepala,dan gangguan penglihatan
|
|
|
Barbiturat
(Fenobarbital,Luminal,
Nembutal)
|
Efek obat pemblok beta
dapat berkurang akibatnya yang ditangani dengan pemblok beta mungkin tidak
terkendali dengan baik
|
|
|
Obat jantung pemblok
kalsium
(Verapamil,Diltiazem,
Nifedipin)
|
Kombinasi ini dapat
merugikan jantung.Bila kedua obat diberikan secara bersamaan kepada
pasien,dokter harus memantau secara
hati-hati efek obat pada pasien
|
|
|
Simetidin
(Tagamet)
|
Efek pemblok beta dapat
meningkat sehingga timbul gejala brakikardia,lelah,aritmia jantung,dan sulit
bernafas
|
|
|
Klonidin
(Catapres,Combipres)
|
Kombinasi ini dapat
menimbulkan kembali kenaikan tekanan darah. Hal ini dapat terjadi jika
pemberian klonidin mendadak dihentikan-timbul gejala berbahaya akibat tekanan darh tinggi
|
|
|
Obat diabetes
(tolbutamida,tolazamida,
klorpropamida)
|
Kombinasi ini dapat
meningkatkan atau menurunkan efek obat diabetes,akibatnya kadar gula darah
dapat turun terlalu rendah (hipoglikemia) dan terlalu tinggi(hiperglikemia)
|
|
|
Vasodilator
(Arlidin,Ethaquin,
Cyclospasmol,Papaverine,Therapav,Vasodilan)
|
Kombinasi ini dapat
menyebabkan tekanan darah turun terlalu rendah sehingga terjadi hipotensi
postural disertai gejala pusing,lemas,pingsan,kejang atau syok.
|
|
|
Kaptopril (Capoten)
|
Diuretika
(Spironolakton,asam etakrinat,amilorid,
hidroklortiazida,
furosemida,Triamteren)
|
Penurunan tekanan darah
yang parah akibatnya terjadi pusig,lemas,dan pingsan;mugkin kejang atau syok
|
|
Tambahan Kalium
(K-Lyte,Kaon,Klotrix)
|
Meningkatkan kadar kalium
dalam tubuh sehingga timbul gejala bradikardia,lumpuh,dan aritmia jantung.
|
|
|
Diuretika
(Spironolakton,asam
etakrinat,amilorid,
hidroklortiazida,
furosemida,
Triamteren)
|
Litium
(Eskalith,Lithane,
Lithobid)
|
Efek litium dapat meningkat
akibatnya timbul efek samping yang merugikan karena kebanyakan litium
|
|
Klonidin
|
Levodopa (Dopar,Sinemet,
Larodopa)
|
Efek Levodopa dapat berkurang,sehingga
penyakitnya mungkin tidak terkendali dengan baik
|
|
Guanetidin
(Esimil,Ismelin)
|
Haloperidol (Haldol)
|
Efek Guanetidin dapat
meningkat akibatnya tekanan darah tidak dapa terkendali.
|
|
Metildopa
(Aldoclor,Aldomet,Aldoril)
|
Haloperidol (Haldol)
|
Efek Haloperidol dapat
meningkat. Kombinasi ini dapat menyebabkan tekanan darah turun terlalu
rendah.
|
|
Daftar Pustaka
Harkness,R.(1984).Interaksi Obat.Bandung:Penerbit ITB.Halaman163-193.
Tjay, T.H. dan
K. Rahardja. 2008. Obat-obat Penting Khasiat Penggunaan dan Efek-efek Sampingnya.
Jakarta: PT Elex Media Computindo.